Beras dan gabah adalah makanan pokok dan bagian dari budaya orang Jepang. Tapi tahukah kalian bahwa masyarakat Jepang tidak semua memakan nasi sampai pada abad ke-17? Mari kita simak mengapa masyarakat Jepang tidak memakan nasi pada artikel di bawah ini!
Jejak Sejarah Nasi Yang Ada Di Jepang
Tahukah kalian bahwa nasi di jepang memiliki sejarah loh? Apa saja sejarah nasi di jepang? Berikut beberapa sejarah tentang Nasi yang ada di Jepang.
Beras Jepang adalah beras berbiji pendek yang ditanam dan diproduksi di Jepang. Kandungan amilosa beras Jepang adalah 12-15%. Nasi Jepang memiliki tekstur yang lengket dan dapat dimakan dengan sumpit . Petani Jepang menanam padi untuk membayar pajak tentara. Meskipun petani lebih suka makan biji-bijian.
Pada zaman Edo (1603-1868), panen melimpah dan orang Jepang dapat mencoba beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Beras digunakan dalam upacara keagamaan sebagai tanda terima kasih kepada Pada tahun 1960, pemerintah Jepang secara ketat mengatur produksi beras. Hal ini mempengaruhi ketersediaan beras di seluruh pasar domestik Jepang. Namun, gaya hidup orang Jepang telah menyebabkan penurunan konsumsi beras. Masyarakat Jepang merupakan konsumen beras terbesar ke-50 dengan rata-rata konsumsi harian 119 gram per orang.
Baca juga: Jenis Jamur Jepang yang Bisa di Makan
Pengaruh Globalisasi
Dengan globalisasi, makanan Jepang menjadi semakin populer di berbagai negara. Hal ini mempengaruhi kuatnya ekspor beras Jepang ke berbagai negara. Ekspor beras Jepang melonjak. Sekitar 7.640 ton beras Jepang diekspor pada 2015, meningkat menjadi 17.381 ton pada 2019. Pada 2020, volume ekspor periode Januari-September akan meningkat menjadi 13.556 ton. Beras yang didistribusikan di seluruh dunia terutama dibagi menjadi dua jenis, japonica dan indica. Padi yang ditanam di Jepang adalah varietas Japonica, yang cenderung memiliki bulir pendek dan bulat dibandingkan dengan varietas Indica berbutir panjang.
Beras merupakan makanan pokok masyarakat Jepang dan merupakan unit dasar dari sistem ekonomi Jepang. Budidaya padi di Jepang dipengaruhi oleh Cina. Orang Jepang mulai menanam padi di musim panas. Budidaya padi seremonial muncul dari proses budidaya padi di Jepang. Hal ini dibuktikan dengan melakukan upacara tabur benih dewa sebelum menanam padi. Beras itu disebut Dewi Padi atau Oinarisama dan kemudian berubah menjadi binatang yang disebut Rase. Salah satu acara yang berhubungan dengan padi di Jepang adalah festival yang berasal dari upacara menanam padi.
Jenis-jenis Nasi yang ada di Jepang
⦁ Jenis nasi Jepang yang pertama adalah nasi putih. Pada era Genroku (1688-1704), varietas ini hanya dapat dinikmati oleh kalangan elit.Pada era Meiji (1868-1912), industrialisasi membuat biaya produksi menjadi lebih rendah dan Jepang mengonsumsi beras putih.
⦁ Jenis kedua adalah beras merah, banyak tersedia di Jepang.
⦁ Jenis ketiga adalah beras ketan yang memiliki tekstur kenyal dan biasa digunakan sebagai bahan makanan penutup seperti mochi.
Selain ketiga jenis nasi Jepang tersebut, ada nasi bernama Koshihikari. Koshihikari dianggap sebagai nasi terlezat dan termasuk di antara varietas nasi terbaik di Jepang. Dari tahun 1996 hingga 2019, kami menyumbangkan 30 ribu beras domestik yang ditanam di Jepang untuk konsumsi publik. Kota Niigata merupakan pusat produksi beras Koshihikari di Jepang. Ada juga beras yang disebut Hitomebore, yang termasuk dalam varietas berbiji pendek. Ini adalah varietas beras Koshihikari yang dikembangkan di prefektur Miyagi. Hitomebore secara harfiah berarti cinta pada pandangan pertama. Nasi ini digunakan dalam sushi dan pendamping kari Jepang.
Bagaimana sudah mengetahui informasi tentang sejarah nasi di Jepang lewat artikel di atas kan? Tentunya sudah dong pastinya. Sekian pembahasan kita tentang sejarah nasi di Jepang diatas. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa kembali.