Ramen (ラーメン) adalah hidangan sup mie yang awalnya diimpor dari Cina dan telah menjadi salah satu hidangan paling populer di Jepang dalam beberapa dekade terakhir. Hidangan ini tidak mahal dan tersedia secara luas, dua faktor yang juga menjadikannya pilihan ideal bagi pelancong anggaran. Restoran khusus hidangan ini, atau ramen-ya, dapat ditemukan di hampir setiap sudut negara dan menghasilkan variasi regional yang tak terhitung jumlahnya dari hidangan mie umum ini.
Sejarah singkat ramen
Ramen ini berasal dari Cina. Nama ini awalnya digunakan untuk dua hidangan lainnya, yaitu Chūka soba dan Shina soba. Keduanya diterjemahkan menjadi “mie Cina”, tetapi dengan konotasi yang berbeda. Jepang tidak mengkooptasi istilah tersebut sampai akhir abad ke-19, ketika negara itu mengalami revolusi industri. Karena pekerja (juga disebut “salarymen” pada saat itu) hampir tidak punya waktu untuk menyiapkan makanan mereka sendiri sebelum berangkat kerja, mereka makan di restoran ramen.
Selama bertahun-tahun, Jepang telah menemukan beberapa jenis hidangan mie, satu-satunya perbedaan yang signifikan adalah kaldu, yang berkisar dari shio (asin) hingga tonkotsu (kaldu babi). Mie, di sisi lain, masih terbuat dari kansui, sejenis air alkali lokal, yang merupakan rahasia teksturnya yang keras dan warna kuning.
Baca juga: Jejak Sejarah Nasi Di Jepang
Jenis ramen populer
Ramen biasanya dikategorikan menurut basis supnya, meskipun variasi yang menggabungkan basis yang berbeda tidak jarang terjadi. Jenis sup utama adalah:




Mie ramen
Aspek kunci kedua dari hidangan ini adalah mie, yang terbuat dari gandum dan datang dalam berbagai jenis. Mie khas panjang dan elastis, tetapi ada banyak varietas yang bervariasi dari tipis dan lurus hingga tebal dan bergelombang. Beberapa ramen-ya memungkinkan Anda untuk menyesuaikan pesanan mie Anda sampai batas tertentu seperti dengan memungkinkan Anda untuk memilih ketebalan (tipis, teratur atau tebal) atau kematangan (biasa atau keras).
Topping
Di bawah ini adalah daftar topping yang biasa disajikan dengan mie khas Jepang ini:
-
- Chashu
Fatty irisan daging babi panggang atau rebus. Chashu adalah topping yang sangat umum, dan mangkuk mie jepang standar biasanya dilengkapi dengan satu atau dua potong. Sebagian besar ramen-ya juga menyajikan Chashumen (chashu ramen) yang merupakan hidangan ramen dengan potongan chashu tambahan. Kakuni (perut babi rebus) disajikan sebagai pengganti chashu di beberapa restoran.
- Chashu
-
- Menma
Rebung yang diawetkan, rasanya asin.
- Menma
-
- Negi
Cincang atau daun bawang parut atau bawang hijau. Karanegi adalah variasi pedas dari daun bawang parut yang dicampur dengan minyak cabai. Negi adalah standar dalam hidangan Jepang, sedangkan karanegi sering terlihat dengan ramen miso.
- Negi
-
- Moyashi
Tauge mentah atau yang dimasak menambah rasa manis dan renyah. Disajikan di semua jenis mie Jepang.
- Moyashi
-
- Tamago
Telur rebus, rebus lembut, mentah, dan diasinkan adalah topping yang populer untuk semua jenis ramen.
- Tamago
-
- Rumput laut
Berbagai jenis rumput laut seperti wakame dan nori biasa ditambahkan ke semua jenis hidangan Jepang.
- Rumput laut
-
- Kamaboko
Irisan kue ikan kukus. Salah satu jenis kamaboko yang biasa disajikan pada ramen adalah naruto (atau narutomaki), kue ikan putih bermata gigi gergaji dengan desain spiral merah muda di atasnya.
- Kamaboko
-
- Jagung
Jagung Kalengan sering dipasangkan dengan mentega dan disajikan di atas miso atau shio ramen.
- Jagung
-
- Mentega
Tepukan mentega yang kental menambah krim dan kedalaman. Biasanya ditambahkan ke kuah miso atau shio.
- Mentega

