Sake adalah minuman beralkohol khas Jepang yang terbuat dari hasil fermentasi beras. Minuman ini sudah menjadi bagian dari budaya dan sejarah Jepang sejak lebih dari 2.000 tahun lalu. Ada beragam jenis minuman ini dengan jenis, rasa, dan aroma yang bisa dinikmati dalam berbagai kesempatan. Namun, tahukah Anda bagaimana proses pembuatan minuman tradisional ini di Jepang? Artikel ini akan mengulas secara singkat dan menarik tentang tahapan-tahapan pembuatan minuman alkohol tradisional di Jepang.
Bahan-bahan Sake
Sake dibuat dari tiga bahan utama, yaitu air, beras, dan koji. Air adalah bahan yang paling penting karena mempengaruhi kualitas dan rasa minuman ini. Air yang digunakan untuk minuman ini harus sangat murni dan memiliki kandungan mineral yang sesuai untuk pertumbuhan jamur koji. Jamur koji adalah jenis kapang yang ditumbuhkan pada beras yang telah dikukus atau pada tepung terigu. Jamur koji berfungsi untuk mengubah pati menjadi gula yang nantinya akan difermentasi oleh ragi menjadi alkohol. Beras yang digunakan untuk minuman ini juga berbeda dari beras biasa. Biasanya beras untuk pembuatan minuman ini memiliki inti putih susu yang disebut shimpaku, yang mengandung pati berkualitas tinggi. Setelah itu beras ini kemudian dipoles dengan berbagai tingkat untuk menghilangkan lapisan luar yang tidak diinginkan.
Baca juga: Mengenal Umeshu Minuman Anggur Jepang
Tahapan Pembuatan Sake
Proses pembuatan sake tradisional di Jepang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
Penggilingan beras
Beras yang sudah dipilih untuk pembuatan sake dipoles dengan mesin khusus untuk mengurangi bobotnya hingga 30-70%. Semakin banyak beras yang dipoles, semakin halus dan murni kualitas minuman yang dihasilkan.
Pencucian dan perendaman
Beras yang sudah dipoles kemudian dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan debu dan sisa-sisa kulit. Setelah itu, beras direndam dalam air selama beberapa jam agar kadar airnya meningkat sesuai dengan jenis sake yang diinginkan.
Pemasakan
Beras yang sudah direndam kemudian dikukus dalam sebuah wadah besar yang disebut koshiki. Pemasakan beras harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terlalu lembek atau keras. Beras kukus memiliki kadar air sekitar 30-40%, yang ideal untuk pertumbuhan jamur koji.
Pembuatan koji
Sebagian dari beras kukus kemudian ditaburi dengan spora jamur koji dan dibiarkan dalam sebuah ruangan lembab dan hangat yang disebut koji-muro selama 2-3 hari. Selama proses ini, jamur koji akan tumbuh dan menghasilkan enzim yang mengubah pati menjadi gula.
Pencampuran ragi untuk Sake
Sebagian lagi dari beras kukus dicampur dengan air, ragi, dan asam laktat dalam sebuah wadah besar yang disebut moto atau shubo. Campuran ini akan difermentasi selama 2-4 minggu hingga menjadi bir sake, yaitu cairan beralkohol dengan rasa manis dan asam.
Moromi
Bir sake kemudian dicampur dengan sisa beras kukus, air, dan koji dalam sebuah tangki fermentasi besar yang disebut moromi. Campuran ini akan difermentasi lagi selama 18-32 hari hingga menjadi moromi, yaitu cairan kental dengan kandungan alkohol sekitar 20%.
Pengepresan
Moromi kemudian dipisahkan dari ampasnya dengan cara diperas dalam sebuah kantong kain atau mesin pengepres. Cairan yang keluar disebut seishu atau minuman alkohol murni, sedangkan ampasnya disebut kasu atau sake lees.
Filtrasi Sake
Sake murni kemudian difiltrasi untuk menghilangkan partikel-partikel halus yang masih tersisa. Filtrasi bisa dilakukan dengan cara melewati karbon aktif atau menyaring dengan kertas saring. Filtrasi akan mempengaruhi warna dan rasa dari minuman ini.
Pasteurisasi
Sake murni kemudian dipanaskan hingga 60-65 derajat Celsius selama beberapa menit untuk membunuh bakteri dan menghentikan aktivitas enzim. Pasteurisasi akan meningkatkan stabilitas dan umur simpan dari minuman ini.
Penyimpanan Sake
Sake murni kemudian disimpan dalam tangki stainless steel atau botol kaca di tempat yang sejuk dan gelap selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Penyimpanan akan mematangkan dan mengembangkan rasa minuman ini.
Pengemasan Sake
Sake murni kemudian dikemas dalam botol-botol kecil yang siap untuk dijual atau dikonsumsi. Beberapa jenis minuman ini juga ditambahkan dengan alkohol, air, atau gula sebelum dikemas untuk menyesuaikan rasa dan kekuatan alkoholnya.
Kesimpulan
Sake adalah minuman beralkohol tradisional Jepang yang memiliki berbagai jenis, rasa, dan aroma. Minuman ini dibuat dari tiga bahan utama, yaitu air, beras, dan koji. Proses pembuatan minuman alkohol tradisional di Jepang terdiri dari beberapa tahap, mulai dari penggilingan beras hingga pengemasan. Setiap tahap membutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan minuman yang berkualitas. Melihat proses pembuatan minuman alkohol tradisional di Jepang bisa menjadi pengalaman yang menarik dan menginspirasi bagi para pecinta minuman beralkohol.